Rindu Anak 2000
Sekelompok anak remaja berkumpul. Ku perkirakan usia mereka tak lebih dari
dua puluh tahun karena mereka masih berseragam abu-abu. Suaranya riuh, membuat
bising dan akhirnya konsentrasiku pecah. Harusnya sudah dua halaman yang aku
tulis. Apalagi ‘singa mati’ alias deadline penulisan novelku sudah mepet.
Jengkel. Menghembuskan nafas. Kuhentikan ketikanku. Ku buang pandanganku ke
mereka. Sebenarnya malas. Toh mereka bukan dari jamanku, pikirku.
Insting usilku berjalan. Ketikan novel ku teruskan. Yang ku ketik bukan
tentang novel bapak tapi ketikan huruf-huruf tak beraturan. Pokoknya ini laptop
harus bunyi tik tik tik suara keyboard
supaya criminal mind berjalan dengan
sempurna. Telingaku meninggi (hihihi kayak bugs
bunny) dan aku mulai mendengar suara ,“Aku tuh kangennnn banget sama kamu
.”
Ekor mataku bergerak menyamping. Bisa ku tangkap sosok pemilik suara itu.
Seorang gadis berseragam abu-abu duduk bersama anak laki-laki seumurannya. Di
hadapan mereka ada segelas minuman, sepertinya soda. Mereka minum dari gelas
yang sama, tapi sedotannya ada dua. Romantisnya...
Masing-masing dari mereka memegang telepon genggam terbaru. Perbincangan
tidak berhenti pada kata kangen karena yang ku dengar selanjutnya adalah cerita
bagaimana tersiksanya mereka tak bertemu satu sama lain selama seminggu. Ohhh
remaja....Tahukah mereka kalau dunia ini tidak hanya seputar kangen, sayang dan
seribu gombal lainnya. Cobalah tangkap kenyataan berapa cinta yang diselingkuhi
dibelakangmu. Berapa sayang yang terbuang, habis manis sepah dibuang. ...Gombal
marijo.
Heran seribu heran. Dua anak remaja yang saling jatuh cinta dan melepas
kangen tidak bisa lepas dari telepon genggamnya. Ya telepon genggam. Benda
kekinian yang tak pernah lepas dari tangan itu telah menyita seluruh energi
hidup kita. Lihatlah mereka. Katanya kangen, tapi kenapa setelah bertemu kok
malah asyik dengan HP nya?.Manakah yang lebih mereka rindukan, kekasihnya atau
Hpnya. Karena kenyataannya,tak bertemu kekasih seminggu tak masalah tapi
cobalah tak bertemu HP satu jam saja....aihhhhh emosi.
Anak-anak 2000. Anak-anak yang lahir setelah tahun 2000. Masa kecilnya
ditemani oleh DVD dan YouTube. Sejak oekkkk sudah pasang foto di facebook,
instagram dan berkomunikasi dengan orang tua menggunakan whatsapp, Line.
Berusia balita tapi sudah pegang HP. Terlambat pulang sekolah atau lupa ngabari
mama, maka suara HP nya terus berbunyi klang kling klung. Dimanakah rasa rindu
itu? ..
Di jamanku, rinduku tertunda. Rindu bertemu orang tua, aku menunggu hari
minggu untuk ke wartel dan menelepon orang tua, itupun bila uang sakuku
berlebih. Kalau mau irit, ya kirim surat pakai perangko dan bukan kilat khusus.
Foto masa kecilku sekarang sudah buram termakan kotoran album foto. Di jamanmu,
fotomu cantik dan ganteng karena beribu fasilitas edit tersedia
untukmu..Dimanakah rasa rindu itu?
Komentar
Posting Komentar