Surabaya – Antwerp Belgia
Melelahkan sekaligus Menyenangkan



Dua orang partisipan sebuah BUMN berangkat menuju Antwerp Belgia sebagai participant APEC seminar on "Port Security" yang dilangsungkan di Antwerp-Belgia tanggal 4 sampai 15 Maret 2013 lalu.  Terbayang sudah kelelahan kami selama perjalanan udara sejak Surabaya sampai landing di Brussel karena bila dihitung lamanya kami diatas awan total  17 jam. Kami berangkat dari Surabaya hari Sabtu tanggal 2 Maret pukul 12.45 wib menuju Jakarta dengan membawa masing-masing 1 tas/ransel dan 1 koper. Setibanya di Jakarta sambul menunggu chek-in kami makan siang, baru pukul 16.00 wib chek-in dibuka dan 1 koper per penumpang dibagasikan sehingga total 2 koper dibagasikan.

Bila melebihi 1 koper per penumpang akan ditambahkan biaya tambahan 100uero/koper tanpa melihat berat barang (terjadi pada salah satu peserta Malaysia kelebihan bagasi 1 koper dari Schipol/Amsterdam dengan tujuan Kuala Lumpur). Biaya boarding pas di Jakarta dikenakan Rp. 150.000,- per penumpang, sedangkan di bandara luar negeri (Eropa) sudah masuk di dalam tiketing. Setelah chek-in yang dilakukan selanjutnya menuju counter Imigrasi dan melakukan scaning pasport dan sidik jari untuk memudahkan urusan keimigrasian (sistem yang lama harus mengisi blanko dan melakukan pengechekan dan wawancara oleh petugas Imigrasi) hal tersebut terbukti pada waktu kedatangan di Sciphol/Amsterdam dan kedatangan kembali ke Jakarta cukup menscanning pasport urusan keimigrasian jadi mudah (di kuala lumpur masih menggunakan metode manual).

Setelah urusan imigrasi beres, kami berangkat menuju Sciphol/Amsterdam dari Jakarta pukul 21.55. wib dengan menggunakan pesawat Boing 777, transit di bandara Kuala Lumpur jam 23.55 waktu setempat (lebih 1 jam dari wib). Tiba di Kuala Lumpur, kami turun dari pesawat untuk transit selama 1 jam, kemudian berangkat menuju Sciphol/Amsterdam. Kami tiba di  tujuan hari Minggu jam 05.55 waktu setempat (beda waktu 6 jam lebih awal dari wib) dan transit selama 1 jam untuk melanjutkan perjalanan ke Brussel. Letih dan jenuh bercampur jadi satu tapi untungnya urusan imigrasi di Eropa cukup simple dan tidak bikin repot. Cukup menscanning pasport, langsung menuju tempat boarding dan ganti pesawat yang lebih kecil yaitu Fokker 70 turboprop untuk tujuan Brussel ibukota negara Belgia. Perjalanan menuju ke Brussel dapat dilakukan dengan naik kereta api seharga 16 uero selama 2 jam. Kami mengalami pengalaman yang mengecewakan terhadap bagasi dimana dengan terlalu pendeknya waktu transit dan pindah pesawat sehingga pada saat pesawat akan take off, diperintahkan kembali ke appron untuk dilakukan pengechekan karena ada kesalahan pada bagasi sehingga ada beberapa bagasi yang diturunkan. Hal tersebut dapat diketahui pada saat sampai di bandara Brussel, kami kehilangan bagasi.

Dari bandara Brussel menuju ke Antwerpen dapat ditempuh dengan beberapa pilihan kendaraan yaitu dengan menggunakan Taxi sekitar 20 uero, bus 10 uero, dan kereta api 10,6 uero, masing-masing dapat ditempuh selama 1 jam sampai di Antwerpen. Kami memilih dengan menggunakan angkutan yang termurah yaitu dengan bus, dan tujuan akhir yaitu turun di depan stasiun Antwerp Central pada hari Minggu tanggal 3 Maret 2012 pukul 07.10 waktu setempat (13.10 wib) dengan suhu 4 0C (bulan Maret masuk musim semi), dimana hotel tempat kami menginap letaknya ada di belakang stasiun Antwerp Central. Apabila menggunakan kereta api, tiba di stasiun Antwerp Central segera akan terlihat bahwa ini adalah kota metropolis yang ramai, nyata, tempat pertemuan segala budaya. Di depan stasiun terdapat taman dan banyak restaurant dengan semua rasa masakan kecuali masakan Indonesia dan bersantai dengan minuman di teras sepanjang jalan, terdapat pula Chinatown yang menjual barang-barang dari Asia. Stasiun Anwerp Central terdapat 4 tingkat bangunan masing-masing 4 jalur rel. Kalau berjalan di dalam dan di sekitar stasiun melalui distrik berlian internasional yang terkenal dalam galeri belanja De Keyserleiand terdapat toko-toko yang menjual perhiasan berupa berlian dan emas, dimana pusat pengrajin dan penjualan berlian di Eropa terbesar ada di kota Antwerpen. Di dalam stasiun terdapat sedikit pengemis. Karena kedatangan kami terlalu pagi sehingga tidak bisa chek-in, untuk mengisi waktu kami ingin berkeliling mengenal kota Antwerpen.


Perjalanan panjang dan melelahkan kami berakhir di kota ini. Akhirnya tibalah kami di Antwerp, sebuah kota metropolis di sungai Scheldt Belgia. Selama ini, kami hanya tahu soal Tintin (tokoh komik terkenal,Red) dan coklat Belgia. Ternyata kota kecil Antwerp menyimpan potensi sumber daya alam yang besar yaitu berlian.Mau tahu kelanjutan catatan perjalanan saya...sabar ya (foto:travel.descapora)


   




Komentar

Postingan Populer