Ke Jepang tanpa Tour Guide, Siapa Takut?
Hai, apa kabar?
Di tulisan kali ini aku pengen cerita soal perjalananku ke Jepang bareng Kevin, anakku. Cerita akan cukup panjang (mungkin) dan aku takut kalian akan bosan. Makanya, aku bagi jadi beberapa part ya. Nah, di part 1 ini aku pengen cerita persiapan perjalanannya dulu.
Why Jepang?. Ya karena kami belum pernah pergi ke Jepang. Dan supaya gak motong cuti terlalu banyak, makanya kami pilih H+2 lebaran langsung berangkat ke Jepang. Nekat? Iya sih..karena ini perjalanan pertama kami ke negara yang belum pernah kami kunjungi dan tanpa tour guide sama sekali.Challenging banget, kan? Ini video persiapan kami mau berangkat...bismillah
So, what should we do? tenang..aku punya tips nya supaya kalian gak terlalu kuatir ya. Pertama, susun dulu wish list nya. Nah, aku dan Kevin cuma punya waktu 6 hari efektif aja (12-17 April 2024). Disitulah, kami harus cerdas menyusun itinerary supaya semua wish list kami bisa kami kunjungi. Wish list gak cuma tempat wisata aja ya tapi juga termasuk tempat makan bahkan tempat sholat (versi kami). Contohnya kayak gini...jadi kalau di Ginza kita mau kemana aja, Akihabara mau kemana aja, Shinjuku dll. Contek aja ya, guys...
Kedua, susun itinerary-nya, supaya berurutan dan kalian gak terlalu banyak membuang waktu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Kayak gini...jadi aku udah tahu hari 1 itu kita hanya meng-eksplore daerah Ueno, Kanda, Akihabara (berada dalam 1 area).
Ketiga, kira-kira 4 bulan sebelumnya (Desember 2024) kami mulai berburu tiket. Jepang emang gak murah ya. Jadi kalau kalian bisa dapat tiket PP 5,5 juta-7 juta itu udah termasuk murah. Nah, karena kami bepergian di musim Sakura dan lebaran tentunya, ya gak murah-murah amat sih. Tiket Jakarta-Tokyo (Berangkat) dan Osaka-Jakarta (Pulang) kami dapatkan seharga 8,5 juta dengan transit di Malaysia.
Oh ya, kalau pengen lebih murah sedikit emang kalian bisa pesan tiket PP dari dan ke tujuan yang sama. Misalnya, Jakarta-Tokyo PP apalagi dengan maskapai yang sama. Sedikit cerita tentang transit di Malaysia. Gak usah kuatir bosan karena bandaranya bagus dan kalo mau jajan juga banyak banyak. Kami sendiri waktu berangkat dengan waktu transit 4 jam cuma nongkrong di kafe aja sambil melihat pemandangan. Pas pulangnya dari Jepang, jangan lupa beli oleh-oleh popcorn enak ini ya.
Lanjut keempat, kami pesan hotel. Untuk hotel, tips-nya cari yang dekat dengan stasiun kereta ya supaya kalian gak pegel geret-geret koper. heheheh. Rate-nya aku lupa tapi kayaknya 500-800 ribu deh. Di Tokyo aku pilih Hotel Suikanda (Daerah Kanda) yang dekat banget dengan stasiun dan di Osaka Hotel Smile ShinOsaka (dekat juga dengan stasiun).
Kalo semua udah, kelima, kalian urus visa ya. Gampang dan cepat kok karena semua dilakukan secara online. Kami sendiri, cuma butuh waktu 1 hari aja sampai visa approved. Oh ya, aku sarankan kalian punya e passport ya karena banyak banget keuntungannya. Ngelewati imigrasi di Jepang juga lebih cepat daripada pemegang passport biasa. Enaknya lagi, visa Jepang berlaku selama 3 tahun dengan maksimal masa tinggal 14 hari. Asyik, kan?.
Terakhir, keenam, beli semua tiket atraksi atau tiket apapun dari Indonesia aja supaya gak ribet. Aku sendiri beli tiket Shibuya Sky lewat Aplikasi Klook. Tiket Shinkansen, tiket bis sampai Osaka Amazing pass dan lain-lain aku beli dari Indonesia karena aku gak mau waktu kami habis untuk browsing-browsing disana.
Tips tambahan:gak usah bawa baju banyak-banyak karena hampir semua hotel di Jepang, ada mesin cucinya heheheh. Kami sendiri cuma bawa 2 koper kabin aja.
Segitu dulu ya, tips dari aku. Kita sambung lagi nanti See u!
Komentar
Posting Komentar