Terima kasih, Ayah...

Setiap anak pasti punya ayah.Anak adalah buah cinta ayah dan ibu,bukti cinta keduanya.Ayah adalah pekerja,mencari nafkah bagi keluarganya.Pada ayah lah seluruh anggota keluarga bergantung maka seluruh anggota keluarga terutama anak wajib menghormati ayah mereka. Ayah melakukan apa saja asalkan ibu dan anak-anak bisa makan,setidaknya untuk hari ini. Bahkan tak jarang, para ayah mengorbankan harga dirinya asalkan pulang membawa uang agar anak-anak mereka bisa makan

Ayah mengajarkan tentang kehidupan dan kekuatan bertahan hidup dari perspektif laki-laki. Laki-laki yang kuat akan terpaan badai kehidupan dan yang tidak pantang menyerah. Waktu kecil, ayah mengajari bersepeda, mengecat pagar, memperbaiki genteng sementara ibu memasak di dapur. 


Ayah selalu berada paling depan ketika anak-anak sakit atau memerlukan pertolongan.Kala hujan bahkan ayah mengorbankan dirinya kebasahan asal anak-anak tidak kehujanan dan jatuh sakit.


Ayah lelah bekerja dan ingin beristirahat di akhir pekannya yang tidak banyak tapi karena ingin bersama keluarga dan ingin membahagiakan mereka, ayah berusaha dan terus mempertahankan senyumnya saat berfoto menutupi kelelahannya.



Kita sering merayakan hari ibu sebagai ucapan terima kasih pada ibu yang telah melahirkan kita tapi kita kerap lupa mengucapkan terima kasih pada ayah apalagi merayakan hari ayah. Padahal, dari keringat ayah lah sesuap nasi masuk ke tubuh kita. Dari keringat ayah lah kita memperoleh sederet gelar akademis. Dari ayah lah kita meraih kesuksesan karena ayah bangun setiap malam untuk memanjatkan doa bagi anaknya.





Dan di masa tua nya kita sering melupakan ayah.Aku sibuk, aku masih rapat adalah sekian alasan yang dipilih untuk menolak halus telepon ayah..Terima kasih,ayah untuk kesabaranmu padaku...





Komentar

Postingan Populer