Berlin : Bukan Cuma Tembok Berlin
Berlin adalah tujuan pertama aku dan Kevin pada trip Eropa ini. Dalam benakku, aku cuma bisa menemukan bangunan-bangunan khas Eropa saja. Berlin adalah kota terbesar di Jerman dan ibukota negara itu. Pesawatku dari Jakarta yang transit di Singapura melanjutkan penerbangan menuju Bandara Tegel Berlin selama kurang lebih 12 jam. Dannn alhamdulillah, pagi hari kami landing dengan selamat di Berlin.
Bandara Tegel Berlin berukuran cukup besar. Tapi kayaknya lebih besar Bandara Soeta deh. Malah, (maaf ya) kebersihannya jauhhh banget sama bandara-bandara di Indonesia. Mungkin, kayak kebersihan toilet, berkaitan dengan kebiasaan orang bule menggunakan toilet kering ya. Walaupun air disediakan di wastafel, orang bule menggunakan wastafel cuma untuk cuci tangan. Nah kalo aku, atau turis asia lainnya terutama turis muslim, biasanya mengisi air di wastafel yang digunakan untuk membersihkan diri di toilet. Bandara Tegel, adalah bandara tersibuk di Jerman, setelah Franfurt di urutan pertama dan Munich. Kalo dilihat dari ukurannya, rasanya bandara tidak lebih besar dari Bandara Soeta, bahkan jauh banget. Runway nya juga kecil.
Berrrr, hawa dingin menerpa wajahku. Kupegang hidungku...aduhh ademmm..wkwkwkwkwk. Kevin dan aku excited banget waktu pesawat landing. Setelah kami ambil bagasi, kami langsung cuzzz...hore city tour Berlin..
Kesan pertama ku pada kota ini adalah banyaknya mobil mewah berseliweran. Jelas aja, Jerman kan tempat diproduksinya mobil BMW dan Mercedes, jadi mobil mewah kayak gitu banyak banget dan udah jadi pemandangan biasa. Padahal kalo di Indonesia, liat mobil mewah kayak gitu, wahhh luar biasa...
Dari Tegel, kami meluncur ke bangunan bersejarah bernama Reichstag building, gedung parlemen Jerman. Gedung ini dulu pernah terbakar, namun sampai sekarang tetap kokoh berdiri sebagai gedung parlemen.Bahasa Jerman sangat mudah dibaca. Kamu baca saja seperti yang tertulis kecuali untuk ei (dibaca:ai), eu (dibaca:oi), dan beberapa huruf lain. Jadi Reichstag dibaca Raistag. Coba ucapkan terima kasih dalam bahasa Jerman yaitu Danke...mereka pasti suka.
Di sebelah kiri (kebetulan kami turun dan parkir di sebelah kiri gedung), ada toko souvenir yang menjual semua produk Jerman. Aku sejak awal emang bertekad cari kopi di masing-masing negara, untuk kenang-kenangan dan oleh-oleh. Ketemu sama kopi bubuk dalam sachet yang dijual seharga 9 euro nya. Aku beli untuk adikku dan Kevin beli korek api gas dengan gravir Berlin. Total belanja kami waktu itu sekitar 20 euro.
Ada kejadian kurang mengenakkan waktu kami menyusuri sepanjang jalan dari Reichstag ke Brandenburg. Tiba-tiba saja aku dan Kevin dihadang oleh segerombolan anak muda yang memaksa kami menandatangani petisi whatever. Mereka memaksa kembali dan waktu aku sadar kalo ada tangan yang udah nyaris membuka tas ku, aku bilang ke Kevin: Vin, ayo lari aja. Alhamdulillah kami selamat dan barang-barang kami juga aman. Tempatnya di dekat aku foto ini nih...
Di sekitar sana, ada juga pedagang yang menjual cemilan murah (menurut orang sana ya..hehehe), misalnya pretzel. Kue berbentuk kacamata atau angka delapan. kalo buat orang Indonesia,roti ini ehmm gak seberapa menyelerakan ya karena kerasss banget. Aku gak ngerti kenapa roti-roti di Eropa tuh keras dan mereka suka looo. Cuma berhubung aku belum sarapan, jadi aku beli deh 2 pretzel ini seharga 5 euro.. (haduhhh beginian doang lebih dari 50 ribu rupiah).
Oh ya, sebelumnya aku juga beli kopi di starbucks. Alhamdulillah baristanya orang Medan jadi sedikit terbantu deh pilih-pilih menunya..
Masih dari seputaran Reichstag, ada taman yang menghubungkan atau apa ya tepatnya?.. ehmm..menghubungkan antara reichstag dan brandenburg. Walaupun dari Reichstag ke Brandenburg kita juga bisa lewat jalan lain sih. Karena pas autumn, foto dengan daun berguguran cantik juga sambil makan pretzel. Cuma waktu aku kesana, banyak renovasi yang sedang dilakukan jadi abaikan aja backgroundnya ya..heheheh
Sampe deh di alun-alun Brandenburg. Disini kita bisa poto-poto dengan background brandenburg gate. Gerbang Brandenburg adalah landmark paling terkenal di Berlin. Bangunan ini merupakan simbol divisi Berlin dan Jerman selama Perang Dingin, sekarang menjadi simbol nasional perdamaian dan persatuan.
Di sekitar Brandenburg, ada kedutaan Amerika di Jerman dan ada kampus dengan air mancur yang banyak dijadikan spot foto. Alun-alun Brandenburg ada di daerah Pariser Platz. Dalam bahasa Jerman, Platz artinya tempat. Kalo Pariser aku kurang tahu tapi mungkin Pariser adalah orang Paris. Jadi Pariser Platz bisa diartikan sebagai tempat berkumpulnya orang-orang Paris. Cuma rasanya, bukan hanya orang Paris yang kumpul disini ya, banyak turis dari berbagai negara.
Nah,ini pas ada bus hop nge-tem nih, jadi bisa poto-poto, soalnya kan aku gak sempet naik bus ini. Lumayan lah dapet background warna kuning...pas ama jaketnya..hahahaah...apaan sih
Malam pun tiba. Inilah hari terakhir kami di Berlin. Besok kami harus geser ke kota lain, tapi masih di Jerman. Sambil cari makan malam, dari hotel, aku dan Kevin jalan kaki sekitar 30 menit menuju Mall of Berlin. Sebelum sampe ke Mall, ada beberapa spot menarik. Hati-hati ya kalo bawa anak kecil karena sepanjang jalan (kalo udah malem), banyak tempat hiburan dewasa dan pengelolanya berpromosi dengan vulgar melalui poster bahkan ada yang dengan terang-terangan sehingga dari luar kita bisa melihat apa yang ada didalam...heheh
Ada yang menarik waktu aku cari sepatu Adidas asli Jerman di Mall of Berlin. Beberapa pedagang disana, gak punya koleksi sepatu adidas made in Germany. Lucunya, aku dan Kevin malah menemukan beberapa sepatu sneakers merk-merk terkenal "made in Indonesia". Kata mereka, mungkin koleksi Adidas made in German ada di Kudam, Adidas official store. Cuma biasanya koleksi dengan made in Germany hanya dikeluarkan beberapa buah saja selama Oktober Fest dengan harga mulai dari 200 euro.
Baiklah, bangga juga sebagai orang Indonesia. Udah malam, saya dan Kevin tidur di hotel dan bersiap pindah kota dan pindah negara keesokan harinya. Kami menginap di Nurnberg dan besok kami akan bergeser ke Munchen (Bahasa Jerman) atau Munich (Bahasa Inggris). Abaikan botol air mineralnya ya...ssssttt di Eropa tuh harganya 2 euro...huaaa
#jalanjalankejerman
#triperopahemat
Komentar
Posting Komentar