TIPS JAJAN HEMAT DI EROPA:2,5 EURO BISA KENYANG
Hai hai ketemu lagi sama aku..kali ini aku mau ngajak kalian jalan-jalan ke Eropa tepatnya ke Jerman. Tapi kalo jalan-jalan aja,gak enak ya. Harusnya juga sambil jajan atau makan-makan. Supaya lebih seru yuk kita cobain jajan murah meriah (harga Eropa lo ya) yaitu PRETZEL. Dikutip dari wikipedia, PRETZEL adalah kue tiga simpul atau belitan. Rasanya asin dan sedikit manis dengan dua pilihan tekstur lunak dan ada pula yang keras. Sambil makan PRETZEL...liat video perjalananku dari Nurnberg ke Berlin yuk...sssttt jangan lupa SUBSCRIBE ya..makasih
Pretzel yang keras telah dikembangkan ke beberapa variasi bentuk dari simpul yang berputar sampai ke bentuk lurus "tongkat pretzel" (disebut dengan "Salzstangen" atau tongkat garam karena ditaburi garam dan di Hungaria bernama Ropi). Adonan pretzel dibuat dari tepung terigu, air, gula, dan ragi, dan ditaburi dengan garam kasar.
Di Jerman, banyak kita temukan penjual street food-PRETZEL. jadi kayak di Indonesia ada orang jualan pisang goreng pinggi jalan gitu dan harganya (relatif) terjangkau. Dengan catatan dibanding harga makanan lain di Eropa lo ya. Kalo di kita sih..haduh harganya jauh banget sama satu potong pisang goreng..hehehehe. Satu PRETZEL dibanderol seharga 2,5 Euro. Waktu itu aku beli dua yang satu rasa asin (ada kejunya) dan yang satu polos agak manis.
Pretzel biasanya dilapisi dengan kilapan dan digarami. Pretzel dapat ditemukan dalam beberapa variasi bentuk dan ukuran. Pretzel lunak tradisional kira-kira seukuran sebuah tangan. Kebanyakan pretzel keras adalah hanya tongkat setebal 2–3 mm. Pretzel keras yang setebal 0.8-1.5 cm disebut dengan nama pretzel Bavaria. Di beberapa bagian di Eropa seperti Austria, pretzel tradisional sering mengandung biji jintan bercampur dengan adonan.
Kalo ditanya rasanya, jujur dibanding pisang goreng yang tersaji hangat ditemani teh hangat waduh jauhhh banget. Ya karena lidahku lidah Orang Indonesia. Tekstur PRETZEL yang keras emang gak mudah diterima. Tapi karena perut lapar, roti keras ini OK juga. Aku pernah beli PRETZEL di Indonesia dan rasanya memang beda mungkin karena PRETZEL yang dijual di Indonesia sudah disesuaikan dengan lidah Orang Indonesia...kayak aku...wkwkwkw
Komentar
Posting Komentar