TIPS VAKSIN BUAT PENDERITA AUTOIMUN

Sebelum nulis di blog ini, sharing pengalamanku sebagai penderita autoimun udah aku share di podcastku. Jadi as you know, guys...aku adalah penderita autoimun jenis Rheumatoid Arthritis (RA) sejak tahun 2013 dan Sjogren Syndrome (SS) sejak 2016. Karenanya, segala sesuatunya apalagi pemberian vaksin ya aku harus dalam pengawasan dokterku.
Sudah banyak artikel yang menulis tentang bagaimana penderita autoimun harus ekstra hati-hati dalam memutuskan vaksinasi atau tidak. Para pakar menganjurkan, penderita harus mendapatkan rekomendasi dari dokter yang merawat sebelum di vaksin. Sebagai pegawai BUMN, sebenarnya aku udah dapat jatah untuk vaksin beberapa waktu lalu tapi karena kondisi autoimunku belum stabil maka pemberian vaksin belum dapat dilakukan. Pada tanggal 6 April 2021 saat aku kontrol rutin ke dokter, dokter memintaku untuk cek lab sebelum memberikan rekomendasi vaksin dan alhamdulillah dari hasil lab aku dinyatakan sudah stabil dan bisa di vaksin namun dengan syarat vaksinnya harus sinovac. Menurut dokter, sementara ini hanya vaksin sinovac yang memiliki efek paling ringan.Setelah dapat rekomendasi, aku mendaftarkan diri ke kantor dan aku dapat jadwal vaksin tanggal 15 April 2021. Beberapa berkas (termasuk rekomendasi dokter) aku sertakan dalam form pendaftaran vaksin supaya pihak panitia tahu bahwa aku adalah penderita autoimun.
Pelaksanaan vaksin dari Kementerian BUMN di Surabaya dilakukan di Grand City Mall. Aku datang pagi hari sebelum jam 7 dan akhirnya setelah menjalani beberapa pemeriksaan (cek tekanan darah dan ditanya sana sini) dan pengecekan berkas, bismillah aku vaksin. Oh ya, kalau pas gak puasa kalian sebaiknya minum air putih yang banyak ya sebelum dan sesudah vaksin dan jangan lupa malam sebelumnya tidur lebih awal, istirahat yang cukup supaya staminanya fit.
Aku sampaikan ke petugas bahwa atas rekomendasi dokter, aku diminta untuk vakasin sinovac. Untuk memastikannya, sebelum disuntik, aku diperlihatkan botol vaksin dengan merk sinovac. Setelah di vaksin, aku diminta menunggu sepuluh menit di ruang observasi. Apabila ada keluhan, bisa menghubungi nomor yang ada di spanduk ini ya..
Setelah di vaksin, alhamdulillah aku tidak mengalami keluhan yang berarti. Malam hari menjelang tidur sempat juga sih aku mual tapi cuma sebentar sekitar 15 menit. Aku gak tahu apakah itu reaksi vaksin atau bukan. Bismillah semoga Allah SWT melindungi kita semua. Vaksin bukan obat tapi vaksin adalah ikhtiyar kita yang terbaik saat ini. Setelah di vaksin kita bukanlah superman jadi protokolnya harus tetap dikuatkan ya...

Komentar

Postingan Populer